Mar 5, 2010

Jika Aku Ditawari Dua Pekerjaan





Jika aku ditawari dua pekerjaan di saat teman-temanku kebingungan cari kerja, tentu aku akan senang sekali. Apalagi dengan begitu, aku akan selangkah lebih dekat dengan hidup yang bebas dan mandiri. Namun jika melihat diantara keduanya terdapat konflik kepentingan atas diriku, tentu 2 pilihan akan menjadi pilihan yang sangat dilematis.
Katakanlah pekerjaan yang satu ada di kota asalku, Madiun. Di situ aku akan bekerja sebagai penjaga toko buku. Di situ, diriku akan berusaha untuk selalu tersenyum ramah terhadap pelanggan, melayani pertanyaan mereka, dan sedikit sabar terhadap bisikan-bisikan kecil atas keluhan pelayanan toko. Selain itu, aku akan bertugas menata dan merapihkan beberapa buku yang bukan pada tempatnya. Maklum, terkadang orang tidak mengembalikan pada tempatnya setelah melihat-lihat. Mungkin di sela-sela itu, diriku dapat berkenalan orang-orang ternama, minimal berkenalan dengan cewek cantik.
Pekerjaan yang ringan bukan? Selain santai, bisa kenal cewek cantik, tempatnya juga dekat rumah. "Mungkin tidak ada kerjaan yang lebih enak dari itu ya...", Hatiku berkata demikian.
Akan tetapi, dalam sisi hatiku yang lain, bukan itu saja yang kucari. Tidak hanya santai dan dekat, namun juga menantang dan memberikan kesempatan padaku untuk berkembang. Dan tawaranku kedua menjanjikan hal itu, yaitu menjadi Sales MArketing di kota "KEMBANG", Bandung.
Sales Marketing... tentu pekerjaan semacam itu adalah pekerjaan lapangan, pekerjaan yang bakal menguras keringat. Ke sana-ke mari menjajakan barang dagangan. Tak jarang, hanya 1 atau dua barang saja yang akan terjual karena diriku yang masih pemula. Kalau tidak bisa mengejar target, upah pun sedikit. Kalau upah sedikit, mana bisa hidup di Bandung?? Jadi, Apakah ini benar-benar keinginanku?
Kutanya diriku lagi, dan ia berkata IYA...
Jika aku ditawari 2 pekerjaan...
Maka aku akan mengambil nomor 2, karena itulah pilihanku. Entah itu jauh, entah itu mahal, ataupun konyol, diriku tak perduli. Yang aku inginkan adalah kesempatan bebas untuk berkembang.
Kuimpikan diriku segera naik pangkat menjadi sales manager, kemudian menjadi supervisor, kemudian menjadi kepala penjualan regional, dan terus-terus naik hingga CEO. Aku pun tersenyum-senyum sendiri.
Itulah aku, jika temanku bertanya apa pilihanku dan kenapa. Maka itu telah menjadi jawaban. Jika temanku berkata bahwa aku adalah pembohong yang tidak realistis, itu pun tidak apa-apa
Itu hanyalah kata-kata yang ingin kudengar dari dalam diriku sendiri....

2 comments:

fales said...

Yang dimaksud dengan sales marketing disini adalah orang membuat perjanjian kerja dengan client. Biasanya bermain di omzet lebih dari 50juaan. jadi bukan orang yang kerjanya wara-wiri dilapangan. Selain itu, sang sales marketing juga harus memiliki kemampuan bahasa asing(tak hanya bahasa Inggris) yang bagus, selain intelektualitasnya.

Kalau aku disuruh memilih pekerjaan dari keduanya itu(sales dan penjaga toko buku). Aku akan memilih jadi sales. Dengan pertimbangan yang tak jauh beda.

Nice post bro, thanks!!! ^^

Be Justice Is My Choice said...

Hahaha... Salah ya? Yo wis gpp. Semangat aja... Tungguin posting berikutnya ya...

Post a Comment