Apr 28, 2010

Beratkah Ujian Itu? (New)



Merenungi Ujian

Sebagaimana kita hidup dengan terus belajar, pertanyaan, keraguan, dan keingintahuan akan terus ikut mewarnai kehidupan muda kita... bukan karena usia kita, tapi karena pemikiran kita.

Sekali lagi!! Sebuah pertanyaan singkat yang kurang lebihnya menggelitik diri saya (dan mungkin anda) terkait bagaimana kita dapat memahami hidup ini secara lebih komprehensif dan menyeluruh. Pertanyaan ini saya dapat dari teman saya yang kebetulan darinya saya mendapat banyak sekali pembelajaran tentang bagaimana kehidupan ini bekerja.
Sebagai apresiasi, saya tidak akan menyimpan pertanyaan ini untuk saya saja, tapi juga untuk anda semua para pembaca. Saya akan jadikan pertanyaan ini kuis bagi anda. Silahkan, berikan suara anda, dan tuangkan segala ilmu yang pernah anda dapat untuk menjawab pertanyaan ini. Seperti biasa pula, bagi jawaban yang terbaik akan mendapatkan hadiah dari admin (saya sendiri). Anda siap!! Oke kita mulai
Pertanyaannya kurang lebih seperti ini,

Bagaimana kita bisa yakin bahwa ujian atau cobaan itu memang baik untuk kita? Bagaimana juga kita tahu bahwa ujian yang kita terima pasti tidak akan melebihi kemampuan kita?

Bingung? Bludrek?Stress? Jangan dibikin susah, bikin fun aja... Toh di dalam rule blog ini, tidak ada salah dan benar, yang ada saling melengkapi. Jadi, semoga berhasil bagi para calon orang bijak masa kini...

Mulailah dari Sekarang... (New)




Hidup dewasa adalah sebuah pilihan. Dewasa tidak akan menunggu diri anda hingga anda tua untuk datang.
Ia sabar menunggu, walaupun itu artinya anda tidak pernah mengundangnya.
Banyak orang berpikir bahwa menjadi dewasa, merupakan hal yang memberatkan, menghilangkan segala kesenangan dunia sebagaimana kita masih berusia anak-anak.
Tapi, bagaimana dengan dunia ini?
Sudikah dunia ini menunggu anda?


Pertanyaan di atas mengajak ulang kita untuk berpikir bagaimana sebenarnya kehidupan kita harus berjalan. Kita hidup dan kita menikmatinya. Sistem berkata, anda harus membayar atas kenikmatan tersebut... dengan apa?
Yaitu dengan menjadi dewasa.
Atas keadaan tersebut, seringkali diri ini serasa ditekan oleh paksaan-paksaan yang kita tidak tahu asalnya. Seolah-olah dunia ini ingin membuang kita ke dimensi ke tujuh, karena mungkin diri kita dirasa tidak layak. Itu mungkin saja benar, karena itu memang terjadi dalam keseharian manusia yang tidak memilih untuk menjadi dewasa.
Berat memang jika dewasa menyebabkan kita memikul tanggung jawab yang lebih besar. Tapi, adakah pilihan selain dari itu?
Sungguh beruntung bagi mereka yang saat ini mempunyai banyak keinginan dan hasrat tujuan yang ingin sekali mereka capai, dan lebih beruntung lagi bagi mereka yang berusaha untuk mewujudkannya. Mengapa? Karena jika ia gagal, ia akan mendapatkan hal yang ia tidak ketahui sebelumnya, dan apabila ia berhasil, kemuliaan menanti di sisinya. Itulah mengapa, bagi sebagian orang, tanggung jawab untuk memulai adalah sebuah kebutuhan.
Bagi mereka yang mempunyai keengganan untuk memulai bahkan dari hal yang paling kecil. Ingatlah, kedewasaan tidak akan menghampiri bagi mereka yang diam dan pasif, kedewasaan akan terpanggil oleh mereka yang aktif dalam mencari hikmah kehidupan. Dan sungguh, apa pun hasilnya, ia telah memperoleh keberuntungan.
Oleh sebab itu, cobalah untuk melakukan. Melakukan sesuatu hal yang memang benar-benar anda inginkan, dengan sadar, cerdas, dan efektif. Karena ketiga faktor itulah yang menentukan seberapa mungkin keberhasilan itu datang untuk memuliakan diri anda.