Dec 14, 2009

Bu Sri dan Pak Ical - Bakal Berbuntut Panjang



Bu Sri Mulyani

Kini, masyarakat Indonesia sedang asyik-asyiknya menunggu bagaimana tim-tim bentukan pemerintah mengusut tuntas skenario penilapan uang oleh Bank Century. Tapi tampaknya, keasyikan tersebut akan semakin meriah dengan perseteruan antara Pak Ical (Aburizal Bakrie) dan Bu Sri (sebenarnya panggilan beliau Bu Ani, tapi tak apalah - Bu Sri Mulyani).
Perseteruan yang kini diwarnai aksi saling buka kartu "JOKER" membuat sejumlah pengamat politik tersenyum. Mereka menganggap dengan adanya perseteruan tersebut mudah-mudahan kecurangan-kecurangan masing-masing pihak bisa diselediki lebih jelas. Tapi saya menengarai, Pak Ical kini dalam keadaan kalah angka. Pak Ical masih belum mampu benar-benar membuat Bu Sri kalah bicara - Bu Sri hampir selalu dapat melandaskan semua perbuatannya dengan landasan hukum yang tepat.
Namun ada juga masyarakat yang was-was dengan perseteryuan tersebut. Alih-alih mau melerai, mereka justru ingin menjauhkan keduanya dari kursi kekuasaan. Mereka menilai perseteruan seperti itu tidak pantas untuk dipublikasikan secara luas... "Profesionalismenya mana?"
Terlepas dari semua itu, kini kita bisa melihat sejauh mana kedewasaan panggung politik kita. Indonesia baru genap berumur 11 tahun dalam berpolitik demokrasi pasca-reformasi 98. Secara sistemik, panggung politik kita memaksa para elite politiknya untuk membuka kecurangan-kecurangan yang pernah mereka perbuat. Hal ini dikarenakan panggung kita sudah dicap sebagai panggung demokrasi yang menuntut transparansi.
Apa pun hasil dari perdebatan kedua belah pihak nantinya, tentu sedikit banyaknya akan memengaruhi jalannya penelusuran kupas tuntas Bank Century - mengingat juga Pak ICal merupakan orang yang memilih ketua hak pansus untuk kasus Bank Century. Siapa tahu juga, dengan perseteruan tersebut ada yang salah bicara, kemudian terdengar... "Ups...!!!" Hahaha... politik itu kotor, tapi berani kotor itu baik. Betul kan Bu Hughes?

No comments:

Post a Comment