Jul 29, 2009

Piramida Terbalik, Manusia


Pernahkah anda melihat sebuah piramida yang dibangun berabad-abad lalu di mesir? Saya yakin anda pernah melihatnya dan apabila anda telah "ditakdirkan", mungkin anda akan melihat secara langsung dengan mata bening anda sendiri, tanpa perantara satelit televisi.
Secara umum piramida berbentuk segiempat yang luas di alas dan berbentuk lancip satu sudut di puncaknya, diharapkan dengan bentuk itu akan menjaga kestabilan bangunan. Mungkin faktor itu jugalah yang membuat Piramida masih begitu awet sehingga kita masih bisa melihatnya.
Di tempat lain, bangunan itu juga yang mengilustrasikan bagaimana aliran keuntungan sebuah MLM, dari level bawah yang anggotanya sangat banyak mengalir ke level paling atas yang hanya diduduki oleh 1 orang.

Tapi saya di sini bukan untuk membahas itu... saya ingin membahas sebuah gambaran "piramida manusia" yang menurut saya sangatlah berbeda dengan piramida pada umumnya. Untuk "piramida manusia", tidaklah berbentuk seperti sebuah piramida konvensional, melainkan sebuah piramida yang amat besar dibangun dengan terbalik. Mengapa begitu?
Manusia adalah sebuah mahkluk yang bisa dikatakan sempurna jika dibandingkan lainnya, mempunyai akal, kemampuan regenerasi "lumayan" hebat, kemampuan reproduksi "lumayan" cepat, dan kemampuan-kemampuan "lumayan" lain, sehingga menjadikan manusia bagaikan piramida besar yang amat kokoh.
Namun, seringkah kita melihat manusia membunuh sesamanya dengan tangannya sendiri? Seringkah kita melihat manusia mengambil hak orang lain demi kepentingannya? Seringkah kita melihat manusia bertempur dengan segala kekuatannya melawan manusia lainnya? sehingga seolah-olah piramida itu hancur walaupun dibangun dengan arsitektur luar biasa sulit.
Kenapa begitu? Itulah manusia... bagaikan sebuah Piramida yang dibalik. Yang semula apabila ditaruh dengan luas paling besar sebagai alas dan sudut lancip sebagai puncaknya... piramida itu sangat stabil. Tapi untuk manusia... piramida itu sangatlah tidak stabil... dengan satu sudut lancip sebagai alasnya.
Manusia hidup dengan ketidakstabilan yang dimilikinya ketidakstabilan itulah yang membuat manusia itu bisa berkembang. Kita (manusia) bisa menjadi sangat maju dan serba canggih karena "sebagian" dari kita tidak pernah puas dengan apa yang pernah dicapai, mereka ingin lebih dan lebih, lebih mudah, lebih cepat, dan lebih efisien.
Namun di sisi lain, manusia dengan mudah menghancurkan diri kita sendiri. Manusia justru lupa bahwa dengan kemampuannya mereka bisa menciptakan dunia yang lebih baik. Tapi kenapa? atau mungkin alas piramida kita yang begitu sempit tidak pernah sampai pada pemahaman kehidupan yang dalam... atau oleh sebab yang lain?
Kita sendiri yang bisa menjawabnya.

No comments:

Post a Comment