Jul 9, 2009

Seberapa jauh kekayaan manusia itu?

Dalam keadaan kita saat ini, negara Indonesia sedang sangat kesulitan dalam menangani satu hal... yaitu kemiskinan. Inginkah negara ini semua masyarakatnya kaya semua, tanpa ada di antara mereka membutuhkan pertolongan finansial dari pihak lain? Ataukah anda yang menginginkannya? Ataukah kita ingin mempertahankan kondisi kemiskinan ini?

Satu hal yang unik di sini, adalah apakah kita pada hakikatnya miskin atau kaya. Manusia adalah mahkluk yang spesial. Tidak dilihat dari kemampuan adaptasinya yang sangat tinggi dibanding mahkluk-mahkluk lain, manusia mempunyai banyak potensi yang ditimbun di kepalanya. Namun jika ditanya seberapa jauh kekayaan manusia itu? Bisakah anda menjawab...

Sangat subyektif dan sangat egois bila diri saya menentukan jawaban dengan taqlid, jadi saya menyerahkan sisanya kepada pemikiran dan pemahaman anda untuk anda tentukan sendiri jawabannya. Sekarang izinkanlah diri saya yang menjawab....

Manusia mempunyai potensi yang tak terhingga di dalam seluruh penciptaannya... itulah yang membuat manusia tak terhingga kayanya. Tapi mohon diingat, tak terhingga... bukan berarti tanpa batas, hanya saja saya tidak tahu batasnya. Ada ungkapan, “Jika dibandingkan seluruh emas di seluruh bumi, pemikiran otak manusia lebih mahal adanya.” Jika ditelaah lebih lanjut saya setuju penuh akan ungkapan tersebut. Mohon ditunggu penjelasannya...

Namun jika dilihat dari keterbatasannya, manusia itu sangatlah sedikit kekayaannya. Coba kita buktikan... bayangkanlah segala rencana kesuksesan yang bisa anda raih dan pikirkanlah rencana apa saja yang anda siapkan untuk mendapatkannya. Kemudian tutuplah kepala anda dengan tas kresek, sembari memikirkannya. Saya jamin dalam 20 detik kemudian rencana yang anda pikirkan adalah bagaimana cara mendapatkan udara... Apakah saya betul?

Jika dilihat dari sudut pandang tersebut, kekayaan manusia sangatlah sedikit... sangat sedikit, hanya 20 detik!! aktivitas apa saja yang bisa kita lakukan dalam 20 detik... makan saja tidak cukup. Maka kurang lebihnya benar ada pepatah, “Nikmat manusia sebenarnya hanya satu... yaitu nafas.”

Lalu bagaimana anda menyimpulkannya?


See next articles, Seberapa jauh kekayaan manusia part II


No comments:

Post a Comment