Sep 29, 2009

Keadilan Dunia



Menjaga kebaikan hati-keadilan


Kadang kita bertanya-tanya tentang keadaan kita sekarang. Kenapa saya ada di sini, dan kenapa saya harus seperti ini. Kadang kita melihat orang lain tampak begitu bahagia dengan kehidupannya, kontras dengan diri kita yang sedang dirundung kesusahan. Apa pun itu, tampak kehidupan sedang dalam kondisi berat sebelah tidak mendukung kita. Pernahkah anda merasakannya?
Hahaha... tulisannya terlihat kronis dan teragedik banget ya? Tapi itu bukanlah tulisan omong kosong. Sudah banyak di antara teman kita atau bahkan kita sendiri, yang mungkin kuranf lebih mempertanyakan hal yang sama. Kalau anda sama sekali belum pernah merasakannya, saya sangat bersyukur akan hal itu, berarti anda selalu menghayati setiap langkah kehidupan anda secara penuh dan selalu mensyukurinya entah apa pun hasilnya. Itu sangat bagus bagi anda dan orang-orang di sekitar anda.
Nah bagi yang “sedang” merasakannya tentu anda akan merasakan bahwa kehidupan itu ternyata lebih sulit daripada yang dikira. Jangankan untuk menjalankan kehidupan, untuk sekedar menjaga “hidup” saja susahnya minta ampun.
Dalam artikel ini kita akan mencoba untuk melihat bagaimana permasalahan ini menjadi petunjuk bagi mereka yang berpikir bahwa ada banyak cara untuk mengubah jalannya kehidupan kita menjadi lebih berarti.
Manusia pada dasarnya hidup bergumul dengan masalah. Masalah datang dan pergi, dan baru akan mencapai final ketika kita sudah mati. Ketika manusia mentok (buntu) pada sebuah permasalahan, “biasanya” manusia seolah-olah bangun dari tidurnya. Ia terbangun dari rutinitasnya, dan mulai melihat sekeliling untuk sejenak. Nah di saat itulah manusia akan melihat dan membandingkan apakah dirinya itu sama dengan orang lain. Namun “biasanya”, manusia melihat orang lain lebih daripada dirinya, hingga akhirnya ia jatuh pada kesimpulan, “Dunia kok tidak adil?”
Ketika kita bertanya tentang keadilan berarti kita sedang mempertanyakan bagaimana keadilan itu terbentuk. Sudahkah anda mengetahui bagaimana keadilan dunia ini dibentuk? Jika belum anda sama sekali tidak berhak untuk mengatakan bahwa dunia ini tidak adil. Mungkin saja dunia ini sudah adil tapi anda tidak merasa saja.
Kehidupan dunia layaknya seperti peradilan sementara. Kita mungkin bisa tidak puas dan mengajukan banding sebanyak apa pun yang kita suka, apa pun keputusannya itu hanyalah sementara. Peradilan yang sebenarnya terletak pada hari nanti di mana kita tidak bisa mengajukan banding lagi.
Jadi pertanyaannya, mana yang lebih anda takutkan, keadilan dunia atau keadilan hari nanti?




See Another Post:

No comments:

Post a Comment