Sep 17, 2009

Menilik Kembali Wayang Kita



Tahukah anda? Enam tahun lalu, tepatnya 2002 kita telah mendapatkan pengakuan dunia internasional bahwa kitalah yang berhak memiliki kebudayaan wayang. Wayang kita dianggap mempunyai nilai filosofi yang tinggi, dan kesan tradisionalitasnya masih kuat. Mungkin kita waktu itu bangga, senang, dan bersyukur... bahwa Indonesia masih memiliki derajat yang tinggi untuk diperhitungkan.
Namun... apa yang terjadi? Dari pergelaran wayang yang diadakan semalam suntuk rata-rata hanya 60 orang yang bersedia datang untuk menontonnya. Artinya, apresiasi dunia internasional hanya merefleksikan ketertarikan 60 orang Indonesia, sepadankah itu namanya?
Terus terang saya juga bukanlah penggemar wayang... saya tidak tahu bagaimana caranya untuk dapat menikmati wayang sebagaimana mestinya... saya juga tidak tahu apakah saya pantas berbicara wayang ketika saya sendiri tidak tahu apa-apa tentang wayang...
Sungguh sangat tercela orang yang menyuruh orang lain sesuatu hal yang tidak ia kerjakan... betul begitu?
Saya setuju dan karena itula bukan pada tempatnya apabila saya "menyuruh" orang lain, saya di sini hanya ingin ikut kembali "menengok" bagaimana budaya kita yang telah diakui di mata internasional. Haruskah ia menjadi barang rebutan negara lain dulu agar mata kita kembali tertuju kepadanya. Sungguh jika kita tidak merawat milik kita... maka orang lain akan merawatnya untuk memilikinya, dan itu lebih baik untuk benda tersebut...






See another post:

No comments:

Post a Comment