Oct 12, 2009

Masihkah Kita Menggantungkan Nasib?



Negara Indonesia


Dalam artikel ini saya tidak bermaksud untuk mengkaji politik dengan teramat dalam, saya hanya memberikan kajian analisis seperlunya untuk dapat memberikan gambaran umum tentanga bagaimana kehidupan kita seolah-olah sangat bergantung pada pemerintahan. Apakah Anda merasakan hal yang sama?
Telah kita saksikan bersama, kemenangan kedua kalinya secara beruntun (pertama kali pasca-reformasi) SBY terpilih oleh "sebagian besar" masyarakat untuk memimpin kembali masyarakat. Bagi mereka pendukung SBY, ya... senanglah. Berharap perubahan akan "muncul" untuk kedua kalinya. Tapi yang nggak ndukung? bisa diam, bisa ngumpat, bisa nggedumel (ngomel), atau apalah terserah. Tapi ada sindiran negatif yang dituliskan oleh seorang pengamat politik mungkin, yang menggelitik saya untuk memberikan opini.
Intinya begini, ada seorang warga miskin yang begitu setia kepada SBY, menyumbangkan suaranya pada 2 pemilu kepada SBY. Dalam tulisannya, "ia" menerangkan bahwa si warga sangatlah setia menunggu janji perubahan, walaupun dalam 10 tahun tidak perubahan nyata yang ia terima. Tapi ia hanya bisa pasrah, menunggu, dan menunggu, hingga ajal menjemput kemudian.
Wah tragis banget ya si warga!!
Kita bisa merasakan, kehidupannya diisi dengan penantian yang tak pasti.
Tapi sebenarnya, kemana arah pembicaraan pengamat politik tadi? Saya menganalisa dengan keyakinan hampir 100 % bahwa ia sedang bertanya kepada kita, "siapa yang salah?" Bisakah anda menjawab?
Kalau saya lebih baik diam, tidak ada yang salah dan yang benar pada kasus ini, hanya kita perlu memperbaiki pemahaman kita terhadap kehidupan ini.
Alangkah baiknya bagi diri kita sendiri jikalau kita mengandalkan diri sendiri untuk meraih impian kita. Kebahagiaan, kesusahan, dan melodi harmoni kehidupan akan terasa indah ketika kita mendengarnya dengan telinga kita sendiri. Tapi di saat kita membutuhkan bantuan, tak mengapa jika kita menerima bantuan tersebut. Tapi ingat, itu hanya bantuan. Jangan mengharap lebih..
Tindakan apapun dari pemerintah yang mengenai kita, entah itu berupa subsidi, training atau yang lain hanyalah sekedar bantuan. Kita sendirilah yang akan menentukan arah layar kehidupan akan karam di tengah jalan atau sampai di tempat tujuan.
Saa mengharap bagi masyarakat Indonesia umumnya untuk segera mengubah persepsi umum mengenai "bantuan" ini. Besar harapan ini akan menjadi motivasi siwa untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Amin




See Another Post:

1 comment:

Calon Cumlaude said...

Jika kau tahu bahwa pemerintah masih banyak kekurangan, jika kau adalah orang yang memiliki kemauan, dan jika kau adalah orang yang berusaha meningkaykan kemampuan, lebih spesifik jika kau peduli dengan bangsa ini, ubahlah pemerintah itu dengan tanganmu sendiri!

suatu blog tak akan berubah menjadi lebih baik jika diberi banyak komentar (kritik yang membangun), tetapi akan berubah jika pemilik blog itu menjalankan apa yang seharusnya lebih baik. Dan yang paling berperan dalam mewujudkan perubahan adalah ketika dia berada di "dalam" blog itu sendiri.

Post a Comment